Powered by Blogger.
RSS

Proses ATM Untuk Musisi


Seperti padang pasir kering kerontang yang menunggu hujan. Pertapaan berbulan-bulan di dalam goa tidak membuahkan hasil, wahyu juga tak kunjung turun, padahal sudah dikejar dead line untuk membuat lagu senilai puluhan juta rupiah. Cara berikut ini sangat populer dalam dunia bisnis yaitu ATM “Amati Tiru dan Modifikasi”.
Saya percaya cara ini banyak digunakan oleh musisi manapun di dunia ini. Mulai dari pop, rock, jazz, dangdut, blues, rock n roll, dll. Dari musisi pemula hingga musisi yang luar biasa cerdas. Itulah mengapa banyak kita temukan lagu yang terdengar mirip dengan lagu-lagu pendahulunya.
Intinya adalah merangkum beberapa karya, memodifikaisnya dan memunculkannya kembali menjadi sebuah karya baru yang membuat orang kagum. Disinilah letak kesulitannya. Bakat, ketekunan, kecerdasan serta nurani mungkin akan menentukan hasilnya. Apalagi saat ini masyarakat jeli untuk menentukan mana karya kamuflase dan mana karya masterpiece.
Proses yang dialami seniman dalam membuat karya dengan menggunakan rumus ATM ini pun bermacam-macam. Beberapa musisi mengalami pendidikan yang mendalam terhadap musik etnis sebelum memunculkannya kembali dengan balutan musik modern. Ada yang pergi ke sebuah pulau dan belajar disana sebelum dapat membuat karya tentang pulau tersebut. Namun banyak juga yang hanya dengan merubah beberapa frase melodi dari karya yang sudah ada baik itu karya orang lain maupun karya sendiri.
Sulit menjadi musisi garda depan. Sepertinya semua aliran musik di dunia ini sudah diciptakan. Jutaan lagu sudah diciptakan, jadi sah-sah saja seorang musisi, seniman atau siapapun menggunakan rumus ATM dalam semua aspek kehidupan, selama dia tidak menjadi plagiat.
Saya percaya nurani seorang seniman akan menolak jika karya yang dibuat muncul dari proses berfikir atau dari hasil memodifikasi karya yang sudah ada. Lebih nyaman jika karya tersebut muncul melalui insting daripada proses mencari-cari. Namun, apapun yang terjadi dibalik karya seseorang hanya dialah yang tahu. Ini adalah pengalaman pribadi masing-masing orang. Gunakan proses ATM untuk memicu munculnya ide. Proses berfikir baru dikerahkan untuk mengaransmen, membagi, mencari dan menganalisa harmoni suara dan alat musik yang digunakan.
Selamat berkarya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jati Diri, Pertanyaan Besar Kehidupan


Saat itu Hola sedang frustrasi karena permainan gitarnya tidak bisa sehebat temannya, si Nasrudin. Nasrudin merupakan murid teladan, kemampuan gitarnya berada jauh di atas Hola.
Melihat hal tersebut Sang Guru memberikan motivasi bahwa untuk bisa sehebat Nasrudin maka Hola harus rajin belajar, rajin latihan, dan harus melakukan hal yang lebih. Jika Nasrudin berlatih 5 jam sehari maka Hola harus berlatih 8 jam. “Tiru ketekunan Nasrudin dan lakukan lebih dari si Nasrudin”, ujar Sang Guru
Hola mengikuti saran Sang Guru.
Beberapa tahun berlalu Hola masih belum bisa memainkan lagu-lagu yang dimainkan Nasrudin. Meski Hola berlatih mati-matian, lupa makan tidur, berlatih dengan gitar paling mahal di muka bumi tetap saja Hola berada dibawah Nasrudin.
Setelah lelah dengan permainan yang pas-pasan dan tak maju-maju, Hola pasrah. Ditengah-tengah kepasrahannya itu ia merenung. Siapa dia sebenarnya? Apa tujuan hidupnya? Mengapa satu orang lebih hebat dari yang lain? Apakah Tuhan tidak menghendaki dia untuk menjadi pendekar gitar yang sukses? Mengapa selalu ada kehendak?
Mendadak dia mendapat ilham untuk melakukan sesuatu yang lain, bahwa ada sesuatu dari dirinya yang belum terasah. Hola pun memilih jalannya sendiri.Dalam ilhamnya itu ternyata Hola menyadari bahwa dia bukan tipe pendekar gitar, tetapi tipe komposer. Dia memiliki ide gila-gilaan.
Akhirnya, atas penemuannya itu mereka berdua pun berkolaborasi. Nasrudin sebagai gitaris dan Hola menjadi komposer nya. Dunia dibuat kagum oleh duo Hola dan Nasrudin.
Tidak ada yang memaksa bahwa kita harus berada pada jalur yang saat ini kita tempuh. Ini adalah pilihan. Kemarin kita telah memilih jalan. Seberat apapun jalan tersebut, jika berujung pada kesuksesan maka jalani hingga selesai. Ada kalanya kita baru menyadari keadaan yang sebenarnya saat berada ditengah-tengah jalan. Bahwa ada jalan lain yang lebih sesuai dengan kita. Namun untuk sampai pada kesimpulan seperti itu, kita tidak pernah tahu jika tidak mencobanya.
Hola belum menemukan sang jati diri, namun ia sedang berjalan menemukan sang jati diri dengan berbuat yang terbaik, untuk dirinya dan orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenal Akor Balikan


Anda mengenal akor D on F? C on G? A on CisItulah salah satu inversi akor (akor balikan).
Berikut penjelasannya:Akor paling sederhana disusun oleh tiga nada. Misal akor mayor terdiri dari nada 1 3 5. Entah itu akor C , D, F, Bb, Fis dll, kalau itu akor mayor maka tetap saja disusun oleh nada 1 3 dan 5. Inversi disini maksudnya adalah memainkan akor dimana basnya adalah nada selain nada dasar akor tersebut.
Jika memainkan akor triad maka ada dua inversi, sebut saja inversi satu dan inverse dua.
Kita ambil contoh akor C major. Akor C major dibentuk oleh nada C(do) E(mi) G(sol). Dengan demikian :inversi satu = E(mi) G(sol) C(do),inversi dua = G(sol) C(do) E(mi).
Bisa disimpulkan bahwa bas dari akor inversi adalah anggota dari nada pembangun akor selain nada dasar akornya. Jika akor triad memiliki dua akor inversi maka akor empat nada seperti CM7 terdapat 3 akor inversi yaitu dengan bas E, G dan B (CM7=C E G B). Semakin banyak nada penyusun akordnya maka semakin banyak akor tersebut bisa di inversi.
Contoh konkritnya, misal pada lagu Bunda (Melly Goeslow).Pada kalimat “Ku Buka Album Biru…” akornya adalah C dan G. Untuk akor G ini tidak nyaman jika dimainkan dengan G sebagai basnya, lebih nyaman dengan bas di B, inilah yang disebut inversi, lebih tepatnya inversi pertama (akor G = G(do) B(mi) D(sol)).
Akor inversi ini sering disebut dengan sebutan lain. Misal D on Fis, A on Cis, Sama saja, sebenarnya ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Dari pada sulit mencari-cari akor D inversi pertama, maka mainkan saja akor D on Fis. Yang penting kita tahu inversi itu apa dan asal muasalnya dari mana, setelah tahu basicnya maka mudah saja untuk mengatakan itu akor apa, terutama bagi orang-orang yang sering tidak peduli dengan nama-nama akor.
Mereka bilang “mau inverse kek, mau modulasi kek, mau in Bb kek, nggak penting, yang penting enak didengar.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingnya Mencatat Ide Lagu


Makhluk hidup tumbuh melewati masa-masa produktif. Ada orang yang merasa produktif kerja pada umur 20-30, yang lain pada umur 30-40, dan yang lainnya lagi diatas umur 40.
Bahkan banyak politisi benar-benar hidup setelah melewati umur 50 tahun yang merupakan puncak karirnya.Sebagai musisi pasti ada saat dibanjiri ide lagu. Benar? Jika anda merasakan demikian mungkin anda sedang dalam masa produktif membuat karya musik.
Sebuah kesalahan jika anda tidak mencatat atau merekam ide-ide tersebut karena sebuah ide bisa tiba-tiba hilang seperti file penting di komputer yang hilang namun belum sempat di backup. Seorang dosen musik ilustrasi mengatakan bahwa lagu-lagu yang pernah dibuat di masa lalu meskipun hanya beberapa birama saja dapat berguna di masa mendatang. Betul sekali. Seumpama Bu Heni Kusumawati malas merekam atau mencatat ide lagu, maka beliau akan kerepotan jika ada 100 instansi minta untuk dibuatkan jingle, atau mungkin tidak akan mendapatkan juara satu lomba cipta lagu Mars PLN senilai 75 juta (lepas dari kemampuan lebih beliau dalam mengaransmen lagu). Seumpama lagu Lately-nya Stevie Wonder tidak direkam maka mungkin bagian baitnya akan menjadi milik grup band Radja.
Otak bawah sadar dapat merekam semua kejadian yang pernah kita alami, namun tidak dengan otak sadar kita. Kita bisa saja ingat ide-ide yang pernah muncul yang belum sempat kita catat namun kita tidak akan pernah tahu kapan ide tersebut akan muncul kembali. Bisa sehari kemudian, satu minggu, dua bulan, satu tahun, sepuluh tahun, atau mungkin limapuluh tahun kemudian. Bagaimana jika ide brilian tersebut baru muncul setelah umur kita 80tahun. Padahal ide tersebut jika ditindak lanjuti 50 tahun yang lalu bisa menjadikan kita Man Of The Century..(wah..mudah-mudahan disaat ujung usia nanti kedamaian bersama kita semua ).
Selamat berkarya. Saatnya dunia mendengar melodi anda, kita..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gitar Jelek Tidak Selalu Jelek


Pernah suatu ketika saya menonton ajang festival band dimana salah satu gitaris band menggunakan alat paling buruk diantara gitaris band yang lain. Dari gitar yang ia bawa sama sekali tidak menunjukkan ada kesan elegan, prestise, bahkan secara keseluruhan terkesan amatir. Tapi siapa sangka, gitaris tersebut adalah gitaris paling baik diantara yang lain di festival tersebut. Didukung dengan performa dan kekompakan band maka juara 1 berhasil diraih.
Jika kita amati sebenarnya banyak kejadian serupa. Misal operator studio rekaman bisa dibuat surprise dengan lagu yang di rekam dengan PC kecil di rumah, tanpa converter external atau alat-alat penunjang lainnya. Meski alat yang digunakan dibawah kualitas standard namun jika materi lagunya bagus, diolah secara hati-hati maka sering hasilnya diluar dugaan. Itu terjadi jika musisi memiliki sense musik yang kuat, kenal benar alat yang dipakai, soundnya seperti apa, dan penempatannya dimana.
Sangat penting untuk menggunakan alat bagus, tetapi sesungguhnya bagus tidaknya musik yang dihasilkan tergantung dari siapa pemainnya. Beri Steve Vai gitar loakan, niscaya musik tetap mengalun dahsyat ditangannya (mungkin dengan sedikit frustrasi, he he ampun Master, berani-beraninya aku ini). Atau sepert ini, beri saya Ibanez JEM, niscaya saya tidak bisa memainkan JIBBOOM.
Bagi saya alat adalah tool untuk menunjang permainan. Semakin tinggi tingkat kreativitas maka semakin tinggi tuntutan akan alat-alat yang bagus. Atau bahkan sebaliknya, bisa saja kreativitas muncul karena kesederhanannya. Jadi tergantung juga dengan kebutuhan.
Yang jelas alat yang bagus memberikan banyak nilai tambah. Tampang tambah keren, mental tambah pede, permainan tambah bagus, penonton tambah senang, order tambah panjaaang, tapi.. tambah nggak rela kalau gitar dipinjem teman :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bermain Gila Menyelamatkan Kita


Sepertinya kemampuan seorang gitaris maupun player musik belum lengkap jika dia belum dapat berimprovisasi.Semakin bagus berimprovisasi maka semakin disegani. Tidak hanya main skill saja tapi tahu dimana saat bermain lambat maupun cepat, bahkan tahu saat berhenti untuk menarik nafas, dan bisa menempatkan melodi pada tempatnya.
Pasti banyak yang setuju didunia ini lebih banyak gitaris berskill tinggi daripada gitaris yang bisa menempatkan segala sesuatunya dengan tepat.
Banyak yang bisa bermain secepat kereta ekspres tetapi ketika bermain improvisasi seperti kehilangan ide, dan bingung harus berbuat apa.
Benar? saya rasa benar. Bahkan untuk memainkan beberapa frase improvisasi sederhana tidaklah mudah bahkan sering tidak enak didengar. Skill seperti dilucuti.
Lebih mudah meniru daripada mengembangkan ide sendiri, itulah kenyataannya.
Jadi jika kita bermain dalam band dan tiba giliran berimprovisasi, kita kudu siap segala macamnya terutama tahu progresi akor lagu. Tidak mengetahui progresi akor berarti seperti orang yang tidak tahu arah. Kita hanya meraba-raba dalam kegelapan dan bakal sering menabrak dinding.
Mungkin cara yang efektif untuk menutupinya adalah tetap tampil percaya diri dan berani gila.
Meski solo yang kita mainkan sangat buruk jangan sampai raut muka kita terlihat bodoh. Tabrak sekalian saja nada-nadanya dan tunjang performa kita dengan gaya-gaya unik. Tetap jaga agar penampilan kita meyakinkan penonton bahwa kita serius dengannada-nada yang kita mainkan.
Well, itu bisa digunakan sebagai jurus terakhir ketika kita sudah tertinggal di belakang :)
Saya rasa penonton akan memaklumi bahkan akan menjadi tontonan yang menarik dan atraktif daripada bermain malu-malu namun tetap tabrak sana tabrak sini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Improvisasi Tips




kita semua pasti pernah mengalaminya…ngejam dengan musisi lain dan ketika berada di tengah-tengah lagu para pertner jam sesion memberi kode giliran kita memainkan solo. Apa yang akan kita lakukan?
Setiap detik kita memikirkan apa yang akan kita mainkan membuat kita terlihat seperti pemain amatir.“Cepaat, sekarang aku berada dikord apa? pada bagian lagu yang mana? setelah ini kordnya apa? scalenya apa?sial, sial…! Yup, pastikan kejadian seperti itu tidak bakal terjadi pada kesempatan lain kita bermain solo.
Jika kita tidak menguasai gitar dengan baik maka akan sering terjadi banyak kesulitan dalam memainkan melodi.contoh : bending, slides, pull-off, hammer-on, dll, Jadi pastikan kita benar-benar menguasai teknik-teknik dasar tersebutBut anyway
Ada cara yang membuat solo mudah-mudahan benar-benar berhasil :
1. jika kita belum jago membuat solo yang orisinil maka cara pertama adalah ambil melodi dari musisi-musisi top.Hapalkan melodi tersebut beserta progresi kord yang menyertainya. Musisi top disini tidak harus gitaris tetapi bisa juga pemain saxophone, trumpet, piano.
Banyak dari melodi-melodi musisi non gitar yang menarik untuk diterapkan di gitar.Disitu kita akan mempelajari melodi dengan posisi finger yang berbeda dari yang biasa kita mainkan. Yup, patern mereka seringkali unik dan itu akan memperluas wawasan kita terhadap scale, fingering, mood, hingga karakter musisi yang melodinya sedang kita mainkan.
Saya suka dengan melodi pemain saxophone, piano (biasanya lebih rumit), patern mereka sangat bagus! saya dulu sering menggunakan melodi para pemain saxophone saat bermain solo. Jadi disini kita kudu banyak mendengarkan berbagai macam jenis musik.
Saya merekomendasikan musik-musik dengan progresi kord yang agak luas untuk dijadikan konsumsi telinga dan otak.
2. Dalam setiap permainan solo pastikan kita memainkan nada-nada sederhana terlebih dahulu. Karena bermain solo itu seperti sebuah perjalanan melodi, maka jika kita bermain cepat pada awal solo kemungkinan besar kita akan cepat kehabisan ide sebelum jatah solo berakhir.
3. Kita kudu tahu progresi kordnya. Dengarkan perjalanan kordnya sambil kita memainkan melodi. Pastikan melodi tersebut mengandung unsur kord terutama nada ketiga dari kord. Misal kita memainkan solo dengan lagu bernada dasar C maka saattiba pada akord ke-2 (Dm) pastikan nada F diikut sertakan dalam melodimu. Jika misal lagu tiba pada akord enam mayor (A Major) pastikan nada Cis diikut sertakan dalam melodi.
Dengan memainkan nada pembentuk kord para pendengar merasa yakin bahwa kita berada disana yaitu pada kord yang tepat.Dan para pendengar akan yakin bahwa kita bermain dengan sadar sepenuhnya.
Berarti kita cukup memainkan arpegio saja?Meskipun bermain arpegio merupakan cara yang paling mudah untuk menyesuaikan dengan kord namun ingat improvisasi adalah perjalanan melodi jadi jangan hanya bermain arpegio saja, karena melodinya akan terlihat tidak hidup.
Memang agak sulit jika kita bermain sambil menghapal progresi kordnya, tetapi memang harus demikian jika kamu ingin bermain solo dengan bagus.
Akan lebih mudah jika kita sudah tahu betul dengan progresi kord lagu yang dimainkan.
4. Pastikan bagian akhir melodi merupakan klimaks solo, dan klimaks harus greget,Jadi pada saat klimaks pastikan kita sudah berada pada melodi bernada tinggi. Biasanya klimaks lagu memang bernada tinggi.Dengarkan saja lagu Indonesia Raya dan kita bisa mengetahui mana bagian klimaksnya.
Biasakan banyak mendengar, menghayati lagu, bermain gitar tidak hanya masalah skill tetapi disana ada fill, emosi, dan harmoni. Musik dibentuk dari berbagai macam alat musik, gitar adalah salah satunya, maka suara gitar menjadi bagian yang membuat musik itu hidup, jangan merusaknya.
Owkey

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingnya Sikap


Kita semua pernah mendengar kalimat “Sikap adalah segalanya”.
Kamus American Heritage mendefinisikan sikap sebagai “keadaan pikiran atau perasaan yang berkaitan dengan seseorang atau suatu benda.”
Semakin jauh saya menjalani perjalanan hidup, lebih jelas saya menyadari bagaimana hasil dari suatu situasi bisa dipengaruhi oleh sikap saya terhadap situasi itu. Bagaimana sikap berkaitan dengan seorang artis?
Sebagai alat pendukung penampilan, banyak artis sukses menggunakan “sikap” mereka sebagai bagian dari imej yang mereka tampilkan di atas panggung. Bukan itu yang saya maksudkan–saya membicarakan cara kamu mengendalikan dirimu sendirin di luar panggung, terutama bila kamu berurusan dengan dunia bisnis. Kamu harus selalu menyadari bagaimana kamu membawa diri dan bagaimana kamu memperlakukan rekan-rekanmu. Jangan pernah lupa bahwa bagaimana orang menghormatimu biasanya sama dengan dari bagaimana kamu menghormati orang lain. Bahkan orang-orang yang paling sukses, pada beberapa titik dalam karier mereka, harus menggali dalam diri mereka sendiri agar bisa bersikap positif menghadapi masalah-masalah mereka. Sering itu cuma soal menekan kebanggaan dirimu.
Banyak artis telah hancur karena sikap egois dan tidak memperhatikan orang lain. Ingatlah bahwa karier seorang artis takkan berlangsung selamanya–saat panggung akhirnya digelapkan, kamu bisa pergi secara terhormat atau terpuruk begitu saja.
Bersikap penuh martabat dan rendah hati sepanjang kariermu bisa sangat membantu saat kariermu mulai menurun. Dalam bisnis musik, orang sering kali harus pindah dari pertunjukan satu ke pertunjukan yang lainnya. Ini salah satu alasan lain mengapa kamu harus mnghormati orang-orang yang kamu temui. Kamu takkan pernah tahu, bisa saja “orang kecil” yang kamu temui hari ini akan menjadi berkuasa dan berpengaruh besok.
Banyak orang berpikir orang yang baik akan memiliki karier yang panjang–tapi pengalaman saya mengatakan lain.
Kita tidak tahu apa yang akan trjadi di masa depan. Bila kamu membakar jembatan hari ini, kamu pasti akan menyesal karena tidak bisa menyeberang dikemudian hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Membuat Musik Ketika Tidur


Apakah pernah mengalami dalam keadaan setengah tidur apa yang ada dalam pikiran terlihat nyata? Jika membayangkan objek maka objek tersebut tampak benar-benar hidup baik itu bentuk, gerakan, maupun suaranya. Pernah?
Membayangkan kota dimalam hari beserta lampu-lampu, mobil berlalu-lalang, orang-orang sedang shoping terlihat seperti terjadi sungguhan. Dulu, saat saya menyadari bisa melakukan ini saya mengira saya memiliki kelebihan clairvoyance dan clairaudience. Tetapi tidak, semua orang ternyata bisa melakukannya.

Keadaan ‘trans’ seperti ini bisa kita manfaatkan. Kita bisa mencontek apa yang muncul dalam keadaan tersebut.
Misal jika ingin mendengar melodi , maka kita niatkan untuk membayangkan melodi. Setelah muncul melodi segeralah bangun dan tulis melodi tersebut, atau nyanyikan dan rekam, karena kalau tidak biasanya kita akan tertidur.
Untuk saya pribadi -yang biasa terjadi- saya mendengar suara seperti genderang dan siulan. Namun bisa juga musik dengan full band ataupun orkestra tergantung niat kita. Yang menarik adalah kita bisa mendengar musik tanpa berniat membayangkan musiknya seperti apa. Jadi musik yang muncul adalah musik yang tidak diperhitungkan sebelumnya.
Nah dari melodi-melodi yang berhasil ditulis atau direkam tersebut bisa dipakai untuk tambah-tambah referensi lagu. Tinggal di aransemen ulang dan siap rilis.
Terdengar aneh dan mengada-ada?Oh tentu…’Tidak’. Saya punya teman yang juga bisa melakukannya. Semua orang bisa melakukannya. Untuk bacaan lebih lanjut ada di buku-buku yang membahas tentang potensi otak (gelombang alpha, tetha, delta).
Anyway, saya sendiri belum pernah mencatat musik yang muncul karena biasanya saya hanya bermain-main saja dengannya dan tanpa sadar segera tertidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengapa Sulit Menjadi Musisi Dan Gitaris Profesional


Jawabannya menjadi misteri bagi kebanyakan orang. Karena ketidaktahuan tersebut orang kemudian memberikan jawaban mitos.
Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.
Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.
Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).

Bagi kebanyakan gitaris pemula ketiga pernyataan diatas terasa sangat logis karena kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam dunia industri musik. Mereka mempercayai mitos diatas jika ditanya bagaimana membuat rekaman, bagaimana rasanya tour 30 kota, bagaimana rasanya menjadi terkenal, dll.
Ketika musisi ataupun pemain gitar mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut didalam dirinya sesungguhnya ia telah melangkah pada level yang lebih lanjut dibandingkan dengan para player yang jauh lebih jago secara teknis namun masih saja sibuk mengurusi teknik hamer-on, pull-off, taping dua tangan, meniru suara kuda, membanting gitar setelah konser selesai dan sibuk mengurusi gaya rambutnya. Maka dari itu bagi para player perlu menyadari pentingnya menjadi musisi yang berfikir, mau melangkah kemana setelah lebih dari 50% teknik-teknik gitar dikuasai (tidak mungkin 100% seperti steve vai). Berikut adalah pertanyaan yang sangat memberdayakan.
Bagaimana aku bisa berkembang menjadi professional?
Bagaimana aku menciptakan keberuntungan?
Bagaimana supaya aku ditemukan produser dan pencari bakat?
Bagaimana caraku mendapatkan koneksi masuk industri musik?
Menjadi dewa angin dengan memainkan melodi super cepat pada gitar sepertinya jauh lebih mudah dari pada menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Dibutuhkan keterampilan lain untuk menjawabnya, dan tidak semua player cocok dalam urusan seperti ini.
Kita coba kembali pada ketiga mitos diatas
Mitos no 1: Jika semua orang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi professional dan terkenal maka semua orang akan melakukannya.
Ribuan gitaris jago di Indonesia dan jutaan lainnya di seluruh dunia memimpikan untuk menjadi gitaris professional yang disegani, kaya dan terkenal. Banyak diantaranya mencoba untuk berhasil namun terlalu banyak yang berjalan ditempat dan tidak kemana-mana. Kita bisa lihat pada diri sendiri, teman maupun tetangga kita yang anak band yang mencoba serius bermusik. Mimpi mereka besar namun masalahya adalah terletak pada apa yang mereka kerjakan. Kebanyakan dari mereka mengetahui apa yang mereka harus lakukan namun biasanya mereka tidak melakukannya karena berbagai sebab. Jadi permasalahannya disini bukan mengetahui apa yang harus dilakukan tetapi melakukan apa yang telah diketahui.
Mitos no 2: Kamu harus beruntung, ditemukan, dan melakukan apa yang harus dilakukukan pada tempat dan waktu yang tepat.
Beruntung adalah hasil dari perencanaan yang baik !! menerapkan apa yang sudah direncanakan, kemudian berkreasi, dan fokus.
Bertindak pada waktu dan tempat yang tepat adalah sangat sangat mudah untuk dilakukan. Tahukah kita bahwa label-label rekord menerima demo lagu? Mengapa tidak kita bawa demo lagu kita kepada para produser, publisher, atau record company?
Sebelum kita melakukannya kita perlu tahu berapa banyak musisi yang telah dan sedang melakukan hal yang sama. Disekitar kita banyak musisi berbakat sedang ‘mengantri’. Mereka melakukan hal yang tepat namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hanya sedikit yang berhasil masuk?
Mungkin jawaban kita adalah, “mungkin produser sedang mencari satu atau tiga band saja?”
Yup jawaban tersebut bisa dijadikan alasan, tapi apakah kenyataanya seperti itu? TIDAK!!
Orang-orang industri musik tidak mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka banyak bertemu musisi namun memilih untuk tidak bekerjasama dengan mereka. Perlu diketahui bahwa industri musik mencari bakat-bakat baru dengan musik yang bagus. Banyak musisi bagus dengan musik yang bagus dan sepertinya cocok dengan keinginan industri musik namun pada kenyataanya tidak semudah itu.
Perusahaan musik industri tidak akan menginvestasikan ratusan juta kepada artis maupun band kecuali mereka yakin bahwa artis maupun band tersebut dapat menghasilkan uang yang cukup besar melebihi pengeluaran dan waktu yang digunakan untuk berinvestasi. Sekarang kebenarannya mulai terlihat bahwa berinvestasi dalam jumlah yang sangat besar terhadap manusia adalah sangat dan sangat beresiko. Ketika perusahaan musik menerima kita berarti mereka berinvestasi tidak hanya terhadap musik namun juga berinvestasi terhadap kita. Mereka memastikan kalau berinvestasi terhadap kita dapat menghasilkan uang yang sangat besar meskipun resikonya juga tak kalah besar. Yup, mereka menginginkan lagu yang bagus dan musisi yang bagus tetapi juga orang yang tepat. Bukan hanya seonggok tubuh dengan nama Adi, Budi, Sugeng, Inem, dll.
Contoh sederhana. Saat ini ada musisi bagus dengan grup band bagus dan lagu yang bagus. Band tersebut terkenal dan memiliki fans. Sebut saja band lokal yang terkenal di daerahnya. Ternyata si pencipta lagu dan vokalis adalah pengguna drug. Nah, sekarang posisikan diri kita menjadi seorang produser. Maukah kita berinvestasi terhadap band dengan lagu dan musisi bagus sebesar Rp.500 juta namun personel intinya bermasalah? Tidak bukan? Beberapa dekade lalu ada perusahan musik yang berinvestasi terhadap band macam ini dan rugi besar. Ini adalah contoh ekstrim, namun contoh tersebut mengilustrasikan resiko bekerjasama dengan orang (musisi) dapat membunuh kesempatan besar.
Untuk banyak alasan, bagi kita yang memiliki impian kesana musik industri terasa semakin sulit untuk dijangkau. Namun perlu diketahui bahwa bekerjasama dengan para musisi, para bisnisman musik melihat apa yang ada dibalik skill, performa band, maupun lagu. Banyak musisi tidak mengerti mengapa lagu terbaru mereka tidak meledak dipasaran padahal lagu-lagu tersebut sangat bagus.
Banyak musisi bagus dengan lagu yang bagus dengan impian yang sama ingin menjadi terkenal. Kenyataanya tidak banyak musisi ataupun band yang memiliki paket yang lengkap. Paket tersebut terdapat dibalik musiknya, bandnya, lagunya. Pertandingan dimenangkan pertamakali dalam pikiran dan kalah pertamakali dalam pikiran. The secret to what is missing in most musicians, is what is (or is not) in their minds.
Mitos no 3: Kamu harus berbakat dan memiliki koneksi dengan orang dalam (industri musik).
Hampir sama dengan mitos nomor dua. Hanya karena kita kenal dengan orang dalam bukan berarti orang dalam tidak memiliki pertimbangan, kecuali dua keadaan :
1. Kita memiliki hubungan yang sangat baik (mengenal seseorang tidaklah cukup jika orang yang kita kenal memiliki kenalan yang sangat banyak)
2. Kita adalah orang yang tepat. Tidak hanya musik yang bagus dan orang yang berbakat, namun dibalik itu semua, kita menjadi orang yang tepat. Mudahnya begini, kita = investasi, investasi adalah kita.
Perlu waktu untuk memahami ini. Musik industri sekarang ini berbeda dengan era 1970’s, 1980’s, 1990’s, bahkan hanya berselang beberapa tahun yang lalu. Musisi harus tahu tentang perubahan ini bahwa resiko terbesar perusahan musik adalah menginvestasikan uangnya untuk manusia (musisi dan band).
Oleh karena itu penting bagi para musisi untuk belajar menjadi ?orang yang tepat?, dan setelah itu, kita kembangkan skill tambahan untuk mempertahankan karir kita dimusik.
Nah ini adalah masukannya:
1. Fokus, lihat nilai yang terdapat dalam diri kita. Personalitas, kebiasaan, aksi, atau apapun yang berhubungan dengan kekuatan yang dapat membuat orang mengangkat kedua ibu jarinya untuk kita.
2. Teruskan mencipta lagu.
3. Belajar tentang industri musik yang akan kita masuki dan jangan dengarkan orang yang belum pernah masuk di industri musik berbicara tentang industri musik. Jika kita mau mengadakan tour 30 kota, maka jangan dengarkan masukan orang-orang yang belum pernah melakukannya. Inilah mengapa kuliah di jurusan musik agar bisa masuk ke industri musik adalah kurang tepat karena system disana tidak mengarah pada jalur industri musik. (Saran yang bisa diterima bagi yang berminat kuliah di musik : ketahui minat kemanakah kita ingin berkecimpung, bidang pendidikan atau industri musik? karena sekali lagi universitas dengan program studi musik kebanyakan tidak mengarah ke industri musik dan ini bisa menghemat banyak waktu).
4. Pastikan diri kita tahu mengapa kita ingin menjadi musisi professional. Sepertinya klise namun ini bisa kita jadikan sebagai kompas perjalanan hidup.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berkarie Di Musik Penuh Resiko


Sadarkah kita apa yang telah kita investasikan selama belajar gitar dan bermusik?
1. Waktu. Jika dalam sehari kita belajar gitar minimal tiga jam maka dalam kurun waktu 10 tahun kita menghabiskan waktu 10.800 jam. Belum lagi waktu untuk latihan band, waktu untuk pentas, waktu untuk recording, waktu untuk rapat, waktu untuk mecari informasi, waktu untuk berkumpul dengan komusitas, waktu untuk bermimpi hingga tidak bisa tidur, dll. Bayangkan berapa jam waktu yang telah kita korbankan demi musik dan gitar?
2. Uang. Berapa banyak uang yang telah kita keluarkan untuk gitar dan musik? Berapa uang yang telah kita keluarkan untuk membeli gitar, membeli efek, amplie, computer, ipod, kaset, cd, sewa studio, recording, baju, celana, sepatu, asesoris kostum, ke salon, bensin, kuliah musik, nyewa guru les, dll?
Pengorbanan yang kita lakukan memang sungguh besar. Ini merupakan investasi yang luar biasa berani. Kita tidak menyadarinya. Kita melakukannya dengan suka cita sehingga tidak sadar bahwa kita telah melakukan banyak pengorbanan. Waktu, uang, pujian, hinaan, bahkan kadangkala sampai memburuknya hubungan persahabatan akibat beda visi atau berbagai macam sebab lainnya baik itu dari teman sesama band atau dengan orang lain.
Jika orientasi kita ingin memiliki band sesukses Dewa19, SO7 coba bayangkan semua pengorbanan yang telah kita kerjakan ketika ternyata demo yang telah kita buat tidak satupun diterima produser?
Apa yang telah kita lakukan? Bermain dengan api? Mungkin. Apakah semenakutkan itu? Bisa jadi, karena, ironisnya hanya segelintir saja yang berhasil. Semua waktu dan uang yang telah kita investasikan lenyap saat gagal, atau berhenti di tengah jalan.
Kenyataannya banyak orang beresiko kelaparan bahkan sudah mengalami kelaparan di musik meskipun tentu saja ada yang telah sukses luar biasa, dan hanya orang-orang yang telah sukses seperti ini yang bisa menjadi inspirasi buat mereka yang masih berjuang di bawah.
Ini adalah sebuah gambaran yang menakutkan jika kita memilih karir di musik. Kita harus mengetahui kenyataan berkarir di musik tidak semudah seperti yang orang banyak pikirkan (mungkin?). Jangan kita melihat kesuksesan dari apa yang sudah terekspos. Perjuangan untuk sampai di puncak yang tidak terekspos media perlu di jadikan acuan dan pelajaran berharga bagi kita yang baru memulainya. Setiap band sukses memiliki proses dan perjuangan yang panjang.
Mungkin ada yang beruntung bisa langsung nge-hit tanpa perjuangan yang signifikan. Adakah? Mungkin ada. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang mereka lakukan ketika berada diatas. Semakin sukses maka semakin besar perjuangan agar tetap eksis dan karyanya diterima masyarakat. Setiap band pasti tidak ingin hanya nge-boom di album perdananya saja bukan? Mereka yang sudah diatas tentu tetap berjuang. Mungkin mereka yang sudah nge-boom juga di bayangi ketakutan dan bertanya bagaimana jika album mereka selanjutnya anjlok, atau mungkin beberapa sebab lainnya yang membuat karir mereka berakhir. Kita semua dalam proses perjuangan baik yang sudah diatas maupun yang belum jadi apa-apa.
Berkarir di musik memang penuh dengan liku-liku. Namun ini berlaku tidak hanya di musik saja. Setiap pilihan dan keputusan pasti mengandung resiko. Jika kita melihat hanya dalam konteks yang menakutkan maka sebaiknya kita bersiap untuk mengundurkan diri. Kita perlu mengaitkan kenikmatan dan kesuksesan yang besar dalam bermusik, lebih besar dari pada kepedihan selama proses yang penuh liku-liku dan mendebarkan.
Yang terakhir, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah memang musik yang benar-benar kita inginkan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

mengapa Harus Belajar Membaca Notasi


Sebagian orang adalah pemain gitar alami, mereka belajar dengan cara mendengar dan melihat orang lain bermain, dan itu luar biasa. Kemampuan untuk memainkan apa yang telah dilihat dan didengar adalah sebuah anugerah.
Namun meskipun kita dianugerahi kelebihan seperti itu pada titik tertentu kita akan menghadapi berbagai kendala mengenai berbagai “musical concept” yang disebabkan karena kita tidak bisa membaca notasi. Jika kita adalah seorang musisi atau ingin serius bermain gitar tentu kita perlu mengurangi kata bakat dalam kamus kita.
Kita tidak perlu sibuk menilai diri kita memiliki bakat atau tidak. Kita hanya perlu konsern seberapa besar kecintaan kita terhadap musik dan gitar. Kita hanya perlu konsern dengan seberapa besar kita dapat mengembangkannya. Memiliki bakat atau tidak itu urusan orang lain bagaimana penilaian mereka terhadap kita, dan biasanya penilaian tersebut meleset. Apa yang mereka pikirkan tidak seperti yang sebenarnya. Bahkan para ahli tentang kinerja otak, psikologi dan pengembangan diri mengatakan bahwa kita lebih hebat dari yang kita bayangkan selama ini.
Kita akan melihat dengan jelas kemajuan kita ketika fokus dengan apa yang kita lakukan. Jika kita mencintai blues, ketika kita ingin bermain seperti Jimi Hendrix atau Stevie Ray, -dan hanya itu yang ingin kita lakukan- maka membaca notasi tidak perlu dijadikan prioritas utama. Bermain secara rutin dengan sesama pemain gitar yang memiliki style dan minat yang sama bisa menjadi prioritas. Belajar ratusan licks dan solo bisa menjadi prioritas. Namun tentu saja setelah begitu banyak proses dan pengalaman kita mulai perlu membaca notasi.
Ada sebagian orang yang baru belajar gitar dan mungkin alat musik lain merasa perlu untuk mengetahui setiap teknik atau scale yang kita tunjukkan kepada mereka. Mereka penasaran dan ingin tahu apa yang mereka lakukan secara ?mental? mungkin tentang nama kord, nama nada dll.. Mereka tidak begitu tertarik dengan penjarian. Setiap orang memilki karakter yang berbeda-beda. Orang-orang seperti ini perlu untuk belajar membaca notasi, tidak sekedar memainkan saja. Mereka perlu belajar musik secara sistematis. Kita perlu mengetahui karakter yang ada pada diri kita, karena sangat dibutuhkan dalam mengekspresikan musik. Jangan pernah mendengarkan orang yang terlalu percaya diri akan bakat mereka yang menyuruh kita untuk tidak belajar membaca notasi.
Jika kita mampu membaca notasi berarti telah membuka wawasan kita terhadap musik. Kemampuan tersebut memberikan kunci untuk memahami musik lebih dalam lagi. Memiliki kemampuan membaca seperti memiliki asuransi ketika kita mengalami kendala di kemudian hari. Membaca merupakan kunci untuk membuka kemampuan yang lain, mencerna berbagai macam buku musik Dari buku tersebut kita mendapatkan wawasan baru yang tidak kita peroleh dari lingkungan kita. Banyak buku-buku musik bermutu yang ditulis oleh musisi terbaik dimuka bumi ini. Jadi mengapa kita harus menyianyiakan pelajaran-pelajaran berhaga dari para musisi tersebut?
Jika ada orang yang baru belajar gitar ataupun musik setelah membaca buku pelajaran gitar atau buku teori musik menanyakan apa itu ?akor augmented?? apa itu ?pergerakan melodi yang paralel?? mengapa melodi di frase ini tidak enak didengar? Bagaimana kita akan menjelaskannya jika mereka tidak mengerti sama sekali tentang notasi dan istilah-istilah musik. Untuk belajar teori, kita harus tahu bagaiman membaca notasi. Dengan kata lain kita harus menggunakan bahasa yang pas dan disini kita menggunakan kata-kata dan istilah musik untuk menjelaskannya.
Mungkin kita memiliki guru yang bagus dan kreatif yang dapat menjelaskannya namun kita tidak mendapatkan pemahaman yang komplit jika kita tidak dapat membaca. Hal tersebut seperti memahami grammar tanpa kita bisa membaca A-B-C-D.
Kapan mulai belajar membaca notasi?
Ada suatu keakinan bahwa kita hendaknya belajar membaca notasi sejak pertama kali belajar gitar (alat musik lain). Tidak seperti itu. Mudah untuk menguasai gitar tanpa pemahaman notasi sebelumnya. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya tetangga kita dan lebih banyak lagi pengamen yang dapat bermain gitar namun tidak bisa membaca not. Jika kita adalah seorang guru gitar (guru les mungkin), biasanya pada awalnya kita mengajarkan gitar hanya dengan memberi contoh penjarian kord tanpa membahas bagaimana membaca notasi karena dengan begitu murid akan terlibat secara emosi, dan emosi adalah salah satu faktor dalam bermain musik sehingga mereka mau untuk belajar. Mengajari murid bermain gitar sekaligus membaca notasi seperti menyiram api yang baru menyala dengan air.
Belajar membaca notasi itu sangat kompleks, melibatkan proses mental, dan berhubungan dengan konsep yang abstrak. Seperti mengungkapkan perasaan cinta yang penuh filosofi pada pacar di kencan pertama, dari sekedar memberi bunga dan sekotak coklat J.
Jadi ?misal kita seorang guru gitar/musik- maka kita harus hidupkan apinya dulu. Belajar lagu yang mereka suka dengan kord yang sederhana. Setelah beberapa bulan baru masuk ke notasi. Mereka mulai bisa menerima setelah terbiasa dengan gitar dan mulai mengerti mengapa membaca notasi itu penting untuk mereka.
Mengajari murid membaca not itu tidak mudah, perlu trik dan teknik. Sulit mengajari anak-anak membaca not bertitik (dewasa juga sering sulit). Untuk paham not bertitik maka kita harus tahu ketukan atas dan bawah, kita harus tahu nilai setengah terhadap nilai not sebelumnya. Biasanya mereka tidak paham. Jadi, disini kita merangkap menjadi guru matematika. Pada tahap ini bisa memakan waktu lama. Bahkan orang yang sudah belajar lama membaca notasi sering bingung saat membaca not bertitik.
Kenyataannya banyak orang yang sudah lama belajar namun masih bermasalah dalam membaca notasi -selain karena jarang dilatih- merupakan korban dari pendidikan yang kurang baik, banyak hal yang tidak dijelaskan, atau mungkin sama sekali tidak dibahas atau sekedar sambil lalu. Akhirnya, harus dapat dimengerti bahwa belajar membaca notasi merupakan proses yang panjang seperti membaca tulisan alpabet. Saat ini setelah mengalami proses bertahun-tahun kita dapat membaca tulisan dengan cepat tanpa harus mengeja lagi. Demikian halnya dengan membaca notasi, semakin sering kita membaca maka semakin lancar kita membaca.
Ingin atau tidaknya kita belajar membaca notasi itu merupakan sebuah pilihan. Tapi kita perlu mengumpulkan informasi mengapa kita memilihnya sehingga kita mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang baik.
(sumber Jamie Andreas, telah mengalami editing)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Senjata Inovatif Gitaris Kreatif


Sekarang akan kita bahas beberapa inovasi untuk gitar dari segelintir gitaris top. Termasuk juga sejarahnya dan alasan mereka 'meminta' instrumen dengan spesifikasi khusus tersebut. Begitu pula dengan perkembangan selanjutnya dari spesifikasi yang inovatif itu. Selain gitar dan bagiannya, kita juga akan coba ulas sedikit mengenai piranti lainnya seperti efek atau sound processor-nya. Inilah beberapa di antaranya.Floyd Rose Tremolo
Jika bicara mengenai gitar, pasti nama Eddie Van Halen akan disebut. Karena ia tidak hanya lihai dalam memainkan instrumen berdawai enam itu. Tetapi juga merupakan pelopor dalam penggunaan whammy bar up/down yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose tremolo. Inovasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bagian nut gitar. Sistem ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.
Eddie mengembangkan sistem tremolo yang sudah ada sebelumnya. Yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down atau turun (menghasilkan nada yang lebih rendah). Sistem lama ini dikembangkan oleh pabrik Fender dan terpasang sebagai perlengkapan standar pada model Stratocaster. Inovasi ini terpikir olehnya pada sekitar tahun 1976. Saat itu para gitaris hebat seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page sering mengalami masalah pada tuning gitar mereka. Karena mereka sering mem-bending senar terlalu banyak untuk menghasilkan suara yang 1½ nada lebih tinggi. Akibatnya senar jadi kendor dan tentunya nadanya juga jadi fals.
Dengan locking nut tremolo system, senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangannya. Jadi keenam senar yang sudah disetem dari tuning peg (pemutar senar di bagian kepala gitar), dikunci agar tuning peg tersebut tidak ketarik lagi oleh ketegangan senar. Pada bagian bridge-gitarnya, dipasang sebuah saddle 'gantung' (ya Floyd Rose itu). Disebut gantung karena posisinya tidak tetap dan hanya 'nangkring' di sebuah 'engsel' di bagian depannya. Posisinya baru bergeming (pas pada tempatnya) setelah seluruh senar dipasang dan dipasang pula per (biasanya berjumlah tiga buah) di bagian belakang gitar untuk meng-counter ketegangan senar. Jadi bagian belakang bridge tersebut berhubungan dengan per dan bagian depannya menahan senar. Ketegangan senar dan per saling menahan sehingga bridge tetap pada posisi.
Pada bridge tersebut kemudian dipasang whammy bar yang merupakan sebuah tongkat (sama seperti pada tremolo sistem lama) untuk merubah tegangan senar. Caranya adalah dengan menekan untuk mengendorkan senar (demi menghasilkan nada lebih rendah) dan menariknya untuk menegangkan senar (demi nada lebih tinggi).
Selain gitar---yang dibuatnya sendiri di garasi rumahnya---itu, Eddie juga memodifikasi ampli Marshall-nya. Ampli tersebut diganti tabung-tabungnya. Ia juga merubah impedance pada speaker-nya. Hasilnya adalah suara yang lebih kencang tetapi dengan tekstur yang lebih halus. Semua hasil utak-atiknya ini, direkam di album debut self tittle Van halen yang dirilis pada 1978. Makanya album ini disebut sebagai awal dari sebuah revolusi.
Memang begitulah kenyataannya. Karena sistem tremolo seperti ini kemudian dipaten oleh Floyd Rose dan dipakai oleh semua pabrik gitar yang berkembang setelah masa itu. Bahkan pembuat gitar vintage seperti Fender juga mengaplikasinya (bahkan memegang lisensinya Floyd Rose).
Hanya pabrik yang konservatif seperti Gibson yang tetap pada desain lamanya. Tetapi Gibson pun juga kadang meng-install-nya pada sebagian produk signature series mereka. Industri dan teknik memainkan gitar memang mengalami revolusi pada akhir 70-an tersebut.
Gitar 7 Senar
Steve Vai ialah pelopor penggunaan gitar 7 senar tersebut. Awalnya adalah saat ia bersama David Lee Roth Band menggarap mini album pertama mereka Crazy From The Heat pada tahun 1985. Saat itu Steve merasa perlu untuk sesekali memainkan nada rendah demi mengimbangi nada bass Billy Sheehan yang sering menyetem bassnya dengan drop D tuning (DADG). Juga tetap dapat menjangkau nada tinggi standar, demi menyamai lengkingan vokal David.
Pendeknya, ia membutuhkan gitar yang mem- punyai range lebih dari empat oktaf. Agar ia lebih leluasa dalam memilih nada yang dimainkan. Maka pabrik Ibanez menjawabnya dengan membuat gitar 7 senar. Senar ke-7 tersebut bernada B rendah dan diletakkan di atas senar ke-6 yang bernada E. Gitar Ibanez custom itu juga sudah dilengkapi dengan locking nut tremolo system dan Floyd Rose.
Tetapi di album-album David Lee Roth Band tersebut, Steve belum maksimal dalam penggunaan gitar tujuh senarnya..........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Koleksi Gitar Paul Gilbert


JAKARTA – Paul Gilbert bukan sosok yang asing. Paling tidak bagi para penggemar musik rock di Indonesia. Gitaris yang lahir 6 November 1966 di Carbondale, Illinois, Amerika, ternyata cukup mendapat tempat di sini. Buktinya, kita takkan susah bila cari informasi soal Paul Gilbert. Coba saja ketik kata kunci nama Paul Gilbert di edisi Indonesia mesin pencari google. Maka, akan muncul berderet-deret situs yang menyebut namanya.Tapi, maaf kali ini takkan dibahas soal musikalitas si gitaris ulung itu namun kegilaan para penggemarnya di negeri ini. Ridwan Saipul Nugraha terkekeh-kekeh. Pemuda berusia 29 tahun ini terang saja geli bila mengingat pertemuannya dengan sang idola. Pada 2002, Paul Gilbert datang ke Indonesia untuk memberikan klinik gitar kepada publik. ”Kebetulan aku kenal sama orang Ibanez. Sebagai wartawan aku minta wawancara khusus sebelum manggung.” Saat wawancara, Ridwan menanyakan beragam hal. Dari soal musik sampai menyerempet kesibukan dia dalam bersolo karier. Dalam sesi ini dia juga menyempatkan diri berfoto-foto-ria. ”Saking asyiknya, aku lupa ada titipan teman untuk minta tanda-tangan. Aku sendiri juga butuh. Waduh, gimana ya?” kenang Ridwan. Begitu klinik usai, si gitaris sudah tak bisa ditemui. Maklum, kecapekan habis manggung. Ridwan panik. Ia hanya bisa merutuk dirinya sendiri. Bukan apa-apa, kesempatan emas itu seolah terbuang percuma. Poster yang ada di genggaman tangan belum lagi mendapat tanda tangan sang idola. Tentu rasanya belum sahih sebagai kolektor. Dasar jodoh. Ridwan yang sudah setengah putus asa seperti ketiban bulan. ”Habis acara klinik itu, aku liputan fashion ke hotel Borobudur (Jakarta). Pas baru mau masuk, eh tiba-tiba ada mobil berhenti di dekat pintu masuk,” lanjut Ridwan. Coba tebak siapa yang keluar dari mobil itu? Tentu saja, Paul Gilbert! Ridwan girang bukan kepalang. Langsung saja, dia menyapa sang idola. Asyiknya, Paul tak lupa perjumpaan sebelumnya. Dengan ramah, Paul menghadiahi sejumlah tanda-tangan bagi Ridwan. Ada yang dibubuhkan di poster, cakram padat album solo dan album Mr. Big (grup musik yang sempat diperkuat Paul Gilbert). ”Wah, dia itu memang ramah. Aku pikir nggak bakal dapat tanda-tangan dia,” gelak Ridwan. Ridwan mulai menyukai Paul Gilbert sejak masih duduk di bangku sekolah. Kira-kira sekitar tahun 1990-an. Mula-mula dia mengoleksi kaset. Karena kualitasnya gampang rusak, Ridwan segera beralih ke cakram padat. Dan sejak itu perburuan pun makin serius. ”Tapi kebanyakan aku beli lewat internet. Ada juga yang hasil barter dengan teman,” ujarnya. Teknologi dunia maya ternyata amat membantu Ridwan dalam perburuan koleksi. Bukan cuma cakram padat tetapi juga tablature (buku musik yang berisi partitur karya solo Paul Gilbert), termasuk majalah musik yang memuat profil Paul. Lalu barang seperti itu didapat di mana ya? ”Di Jepang. Mereka pun jual DVD Guitar From Mars Classical dan Guitar From Mars Rock harganya 7.600 Yen, di luar ongkos kirim. Kemaren bareng temen order, mereka kirim gak sampai 10 hari barangnya dah nyampe,” jelas Ridwan. Di negeri sakura itu, juga ada empat album solo PG tersedia di sana seperti Kings Of Club, Selections From Flying Dog, Alligator Farm dan Burning Organ. Harganya berkisar 2.800 – 3.000 Yen, di luar ongkos kirim. ”Order biasanya akan sampai dalam 2 minggu setelah pemesanan,” kata Ridwan. Kalau mau coba, silakan kunjungi situs: www.hav.co.jp dan www.shinko-music.co.jp. Selain itu, wartawan salah satu stasiun televisi swasta ini juga punya buku tablature lain. Namanya, Paul Gilbert’s Guitar Cook Book yang satu set dengan cakram padat ukuran 7 inci. ”Isinya pelajaran musik gitar ala Paul Gilbert.” Di dunia maya, Ridwan bukan cuma bertransaksi. Ia juga melakukan barter dengan sesama kolektor. Yang menarik, dia tak pernah bertatap muka dengan para kolektor tersebut. ”Gimana mau kopi darat, lah wong mereka tinggalnya ada yang di Eropa, Australia dan Amerika,” kekeh Ridwan. Pernah suatu kali, Ridwan memburu single solo pertama Paul Gilbert: ”Girls who can Read Your Mind”. Katanya, sudah tiga tahun dia memburu barang langka ini. Tahun 2003, dia menemukan penjual di situs Amazon.com. ”Yang jual nawarin 19 dolar AS. Aku setuju, lantas aku minta bantuan temenku yang ada di California (AS).” Sesama kolektor tolong-menolong adalah hal yang lumrah. Begitu barang didapat Ridwan pun gembira. Dan makin bertambah setelah temannya itu tak mau dibayari uang talangan untuk membeli single itu. ”Kata dia, ini hadiah buat aku. Walah, senang banget. Sudah dapat barang langka eh, nggak tahunya malah gratis.” Ridwan juga sempat tertipu. Kejadiannya sekitar April tahun lalu. ”Aku sudah kirim ke temen-ku di Australia, sekitar Rp. 400 ribu. Eh, dia bilang duit itu nggak nyampe.” Padahal, Ridwan sudah mengecek di sini dan uang itu sudah terkirim. Dalam satu bulan, Ridwan mengaku membelanjakan sekitar Rp 300 ribu untuk memburu koleksi Paul Gilbert. Rekor paling besar, sekitar satu juta rupiah. ”Wah, kalo nggak di-rem bisa jebol juga kantong ini,” tutur Ridwan sambil mesem-mesem. Untuk di negeri sendiri Ridwan menyodorkan nama: Jathie dan Kodrat. Keduanya dikenal sebagai dua – dua sobat yang sama-sama gemar mengoleksi beragam barang koleksi soal Paul Gilbert. ”Wah, Kodrat koleksinya lebih banyak lagi dari aku,” kata Ridwan.Di Makassar, Sulawesi Selatan ada Sofyan yang juga tergila-gila dengan gitaris yang sekarang tergabung dengan band Racer X ini. Sama seperti rekan-rekan dari Jakarta itu, Sofyan juga mengoleksi tablature Paul Gilbert. Kebetulan dia ikut milis gitaris.com. Jadi ketika mau cari dia minta saran Ridwan. Lagi-lagi, sesama kolektor mereka pun saling berbagi. Lewat asas kepercayaan, informasi itu mengalir seperti air: luber ke mana-mana. Dan barang koleksi terus diburu sampai ketemu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tjahjo Wisanggeni


Nama : Tjahjo Wisanggeni
Album : From The Other Side (Solo album,1992), Visible But Untouched (Nosferatu,1993)
Gear : Fender Stratocaster, Bogner Amplifier
Influences : Yngwie J Malmsteen, Steve Vai, Jason Becker, Michael Brecker
Guitar Fave : Fender Stratocaster, Ibanez JEM 7 VWH, Ibanez UV 777 PBK
Soloing Amps Fave : Bogner, Soldano, Plexi Marshall Head.
Rhythm Amps Fave : Mesa Boogie Triple Rectifier, 1960's Fender Black Face (Clean Sound), Randall Ultrasonic, Fender Bullet (For Practicing).
Guitarist Impian : Seseorang dengan tehnik seperti Rusty Cooley, Pengetahuan seperti Scott Henderson, Sound seperti Steve Vai, phrasing seperti Michael Brecker.
Penampilan terbaik : 2004 "World Trade Center" Surabaya
Penampilan terburuk : 1992 San Diego
Guru Fave : Edward O'Brien
Murid Fave : Aldy Agustiansyah
Band Fave : Led Zeppelin, ACDC, Beatles, Cirque De Soleil, Pink Floyd, Pantera
Lagu Fave : Far Beyond The Sun (Yngwie J Malmsteen), For The Love Of God (Stve Vai), All The Things Your Are (Hammerstein/Kern), Corcovado (Johim), Dolphin Dance (Herbie Hancok), Best That You Can Do (Arthur's Theme), God Father Themes, Rayuan Kelapa (Ismail Marzuki), Cinta Kta dan Good Nite Good Bye (Tjahjo Wisanggeni), Hey Jude (The Beatles), Alegria Cirque De Soleil, Star Pangled Banner
Musisi Indo Fave : Indra Lesmana, Ismail Marzuki, Syahrani, Inang Noorsaid, Abadi Soesman in "God Bless Cermin"
Guitar Sound Fave : Rising Force (Yngwie J Malmsteen), Passion And Warfare (Steve Vai), Waiting For The Punchline (Extreme), Machine Head (Deep Purple), Mechanical Spin Phenomena (Mnemic), Far Beyod Driven (Pantera), Summer Nights (Joe Pass)
Lagu pertama yang dipelajari : Tak kusangka (Panbers)
Tertarik Gitar karena : Melihat teman SD bermain "Romance De Amor"
Guitarist Fave : Ritchie Blackmore, Jimi Hendrix, James Hetfield, Dimebag Darrel, Scott Henderson, Donny Suhendra, Marty Friedman, Zakk Wylde, Joe Pass, SRV, Brian Setzer
Guitarist Indo muda berbakat : Andre Dinuth, Himen Garde, Steven "Metal Boy", Aldy Agustiansyah, Angga, Rama Satria, Firman Al Hakim, Prasicko Noah, Indra W Prasetyo, Irvan Z tu, Ponco Satrio
Album Fave : Pink Floyd,'s The Wall, Steve Vai's Passion And Warfare And Flexable, Yngwie J Malmsteen's Rising Force, Joe Pass's Summer Nights

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pay Siburian


Pay Siburian adalah salah seorang musikus Indonesia, sekaligus personel grup band beraliran rock, BIP. Di mana personel mereka terdiri dari, Bongky, Indra dan Reynold.

Pria yang pernah terpilih sebagai salah satu gitaris yang tampil di album Gitar Klinik dan jam session bersama Andy Timmons di Hard Rock Cafe Jakarta itu telah merilis dua album bersama BIP, masing-masing Turun Dari Langit dan Min Plus.

Pay sendiri pernah bergabung dengan Slank sejak tahun 1989 dan langsung ikut rekaman perdana dengan Slank pada 1990. Di mana saat itu personilnya terdiri dari Pay, Bimbim, Bongky, Indra dan Kaka.

Berikut wawancara Pay bersama Maysan dan Wiwik Wibowo dari Gitaris.com:

Halo Pay! Bisa ceritakan awal karir Anda bermusik?
Dari awal saya sudah mulai jadi player… ngisi-ngisi aja. Saya bukan arranger, saya player saja. Slank sendiri sudah mulai dari tahun 1988, saya masuk Slank pada tahun 1989. Kemudian saya kenal dengan beberapa produser dan coba-coba nawarin demonya Slank, akhirnya ketemu dan Slank diambil. Tahun 1990 Slank mulai rekaman.

Kapan Pay mulai belajar bermain gitar?
Sejak SD kelas 4 saya sudah main.

Setelah Anda tamat sekolah apakah Anda mempunyai kegiatan lain?
Saya sekolah malah ngga selesai nih :)) SMA kelas 3 saya tidak terusin udah berantakan sekali karena saya banyak ngeband sana sini, ujian saya tinggalin. Waktu itu saya lagi senang-senangnya dengan musik.

Pada masa itu Pay sendiri pernah terobsesi tidak, ingin menjadi siapa?
Steve Vai kali yah.. ketika tahun 88-89 Vai masih bersama David Lee Roth.

Pada masa itu apakah Anda sering membawakan lagu-lagu idola Anda?
Ya, saya suka membawakan lagu-lagu Van Halen!

Lagu-lagu tersebut kebanyakan Anda bawakan di mana?
Sebelum Slank, kita sering bawakan lagu-;agu tersebut di kampus-kampus, SMA-SMA atau acara-acara biasa.

Apa yang membuat Anda serius dengan profesi ini?
Hm.. itu mengalir begitu saja sih yah.. saya merasa nikmat sekali main gitar itu, saya tidak pernah berpikir entarnya harus bagaimana :). Yang jelas waktu itu gua latihan, gua ngulik terus sampai sekarang ini.

Sejak kapan Anda merasa nyaman dengan kemahiran Anda dalam bermain? Misalnya sampai Anda bisa improvisasi blues dan sebagainya?
Itu banyak faktor sih ya, misalnya dari banyak nge-jam atau pengalaman batin (soul). Secara teknis sih mungkin banyak gitaris yang bisa main, tetapi begitu ngeband koq ngga asyik. Jadi sebagai gitaris kita itu jangan terlena untuk main seperti gitaris lain, cobalah untuk bermain dengan gaya sendiri. Ada saatnya di mana kita harus melepaskan idola kita dan kapan kita mendapatkan jati diri kita.

Sejak kapan Anda tidak memainkan lagu orang lain lagi?
Sejak saya pertama rekaman bersama Slank, sejak orang lain bisa menerima permainan saya. Sejak itu saya tidak pernah lagi membawakan lagu orang lain. Kita sangat konsekwen sekali dalam membawakan lagu kita sendiri. Kalau kita tidak bawain, masa kita mengharap orang lain yang mau membawain? :)

Ketika Pay membawakan lagu orang lain, apakah Pay itu main seperti lagu aslinya atau kebanyakan diimprovisasi?
Nah itu :) Setiap kali ngulik sih ngga pernah terlalu dapat, perasaan gua :) Jadi banyak di tengahnya ngarang gitu :) Memang kadang-kadang susah banget aslinya hahaha. Dulu itu kan belum seperti sekarang, kaset VHS aja banyak banget kan… ada buku, video, dan sbgnya. Itu kaset sampai bulug kali saya bolak balik terus.. :))

Kalau kita perhatiin permainan Anda agresif dan bagus sekali ketika di album Slank yg pertama baik dari segi teknik maupun dari sisi lainnya.
Saya pribadi sih lebih senang album Slank yang ke-4 (Generasi Biru) yah. Di album pertama itu saya masih cari-cari ciri dan warna saya sendiri. Album terakhir lebih ke musikalitas. Untuk sekarang ini, teknik itu mungkin perlu .. tapi bukan hanya itu yang saya andalkan.

Sebelum Anda bergabung dengan Slank, apakah pernah ada kendala dengan profesi Anda sebagai gitaris?
Ketika itu sebagai anak muda yang masih polos banget, saya belum kepikir atau takut. Soalnya waktu itu belum ada contoh seseorang yang berprofesi sebagai gitaris dan sukses, mas Ian Antono sendiri waktu itu juga belum apa-apa. Kadang-kadang saya sempetin ngajar ke beberapa murid untuk senar atau apa gitu.

Kebanyakan mas Pay itu lebih sering mengajar di Sekolah Musik atau privat?
Ya, semacam itulah bisa dikatakan dari teman ke teman. Kalau sekolah musik belum pernah dan ngga tahu gimana caranya.

Kami denger-denger mas Pay ini otodidak yah?
Banget banget…

Menurut Anda teori musik itu wajib ngga sih untuk semua gitaris, terutama pemula?
Teknis itu perlu, teori itu perlu… tapi bukan cuman itu. Teori itu kan hanya mempermudah…. namanya musik kalau kita main itu enak didenger kenapa ngga?

Untuk seorang gitaris pemula, dengan hanya mengandalkan feeling tanpa kemampuan teknis apakah bisa?
Coba kalau Anda berfikir secara orisinilitas, mungkin dia tidak belajar dengan teknik yang ada tetapi dia mempunyai cara tersendiri, walaupun mungkin agak melawan arus. Itu bisa dikatakan sebagai bakat, jadi teknik yang ada ini membuat kita itu sama saja dengan yang sudah ada. Misalnya skill yang sama atau cara vibra yang sama atau cara main yang benar… sebenarnya yang bener itu tidak ada, itu relatif sekali.

Selama ini ada tidak musisi Indonesia yang turut membantu atau menjadi sahabat Anda? atau saling berbagi ilmu?
Edi Kemput kali yah… kebetulan waktu itu Bimbim dan Rere (drummer Grass Rock) suka latihan di Potlot. Jadi kadang-kadang saya suka melihat permainan Edi.

Hm berarti pergaulan sangat dibutuhkan sekali oleh seorang gitaris yah?
Ya, itu dinamakan habitat. Kita harus sering tukar ilmu dengan teman kita supaya kita tidak mentok dan berkembang terus. Kita tidak perlu gengsi untuk masalah itu. Kita tidak perlu menilai siapa yang lebih senior, tetapi kalau memang ada yang main lebih bagus dari saya, kenapa saya tidak bertanya kepadanya?

Ketika Anda jam session bersama Andy Timmons di Hard Rock Cafe, permainan Anda mengalir dan spontan begitu saja. Apakah ada inspirasi atau referensi yang membuat Anda dapat bermain seperti itu?
Referensi sih wajib yah, tetapi untuk bermain rock yang basic banget itu blues yah… blues tuh no.1 kalau mau jadi pemain gitar. Di mana kita perlu nge-jam spontan.

Sebenarnya sejak kapan mas Pay itu merasa bisa main blues?
Kalau saya mungkin terbalik yah, kalau di luar negeri kan blues menjadi basic yah… baru mereka mempelajari yang sulit-sulit. Kalau saya waktu itu udah belajar ke mana-mana, habis itu baru belajar blues. Tetapi ngga apa-apa, yang penting saya masih belajar. Waktu itu yang saya tahu main bluesnya bagus… itu pemain bass saya si Bongky, kadang-kadang kalau kita nge-jam berdua saya merasa anjrit nih orang, mainnya jago banget. Waktu itu saya masih banyak main lagu orang lain :)

Pernah tidak Pay merasa ingin menjadi Shredder seperti Yngwie gitu?
Pernah donk, tetapi untuk sekarang ini tidak terlalu ya karena waktu itu kan ada Vai, Yngwie segala yah. Sekarang ini saya lebih ke musikalitas.

Mas Pay sendiri ada rencana untuk bikin solo album instrumental?
Hm tidak sih, saya tidak sehebat itu. Untuk saat ini tidak ingin menjadi gitaris yang terlalu bagaimana, yang penting orang bisa menilai saya dari musikalitas. Dari membuat sebuah lagu menjadi asyik didenger orang.

Sejak kapan sih fans Anda mulai memperhatikan permainan Anda atau sadar akan kelebihan dari permainan Anda? Mungkin sejak album Slank atau BIP?
Kita akan mulai merasa begitu kalau sudah menulis lagu sendiri, sejak kita melepas semua atribut2 itu dan menjadi diri kita sendiri. Dari situ saya merasakan fans saya mulai memperhatikan permainan saya. Kalau saya sendiri saya tidak mau terbatas dengan misalnya saya main dangdut, dangdut aja. Karena yang saya anggap soul itu bukan musiknya… cara mengekspresinya ini …. saya main musik jazz atau rock, expresi itu versi gua.

Sebenarnya porsi Pay itu untuk lagu dan solo gitarnya berapa persen?
Sebenarnya ini kerja 1 team yah… banyak sih waktu karena saya pemain gitar… banyak chord dasar itu dari saya dan nanti pengembangannya bareng-bareng.

Proses pembuatan lagu ketika Anda di Slank dan sekarang ini sudah berbeda jauh tidak?
Tidak, itu masih kebawa. Kita bikin lagu tidak pernah direncanain terlebih dahulu, kita merem datang sendiri, tidak punya materi apa2 .. ngarang di tempat.. jadi.. begitu aja. Bisa di mana saja, di rumah bisa, di studio bisa.. spontan saja.

Kita sering denger 1 band bisa ngumpul bareng-bareng dan lantas bisa tiba-tiba bikin lagu…
Itu dari jam terbang mungkin yah .. memang saya sejak main gitar itu udah mulai ngejam-ngejam .. ngarang2 walaupun berantakan.. waktu itu yakin aja gitu.

Pay sendiri punya solo gitar favorit tidak dari lagu Slank atau BIP?
Mungkin banyak di album ke-4 kali yah? Judulnya Hey…Bung!

Mas Pay bisa dibilang kolektor gitar tidak?
Dulu pernah, tapi sekarang tidak lagi… saya dulu pernah kena drugs sampai saya jualin semua. Begitu saya udah sembuh saya mulai dari nol lagi, saya ngumpulin lagi. Sekarang saya diendorse oleh Ibanez.

Untuk saat ini Anda memiliki berapa gitar?
Sat ini saya punya 4 buah gitar. 2 bh gitar Ibanez, 1 bh Fender & 1 bh Telecaster.

Saya pernah melihat Anda mengunakan Ibanez Reb Beach Model, apakah gitar ini masih Anda pakai?
Ya, masih.

Ketika Anda merekam lagu “Ke Rumah Kak Butet” di album Gitar Klinik, gitar apa yang Anda gunakan?
Wah waktu itu saya tidak punya gitar, kalau tidak salah saya malah pinjam. :)

Bagaimana ceritanya Anda bisa diundang untuk main di Gitar Klinik? Apakah ada seleksi terlebih dahulu untuk main di album itu?
Hm.. itu dari Irfan yang kontak saya, dia bilang kita rame-rame yuk bikin Gitar Klinik, ada Eet dan lain-lain. Tidak ada seleksi.

Menurut Anda gitaris Indonesia yang mainnya paling OK siapa?
Eet donk! Mungkin cuman Eet dan Edy Kemput saja yah. :)

Mengapa Anda memilih mas Eet dan Edy Kemput? Mungkin punya alasan tertentu?
Karena menurut saya nada yang Eet pilih bagus sekali, nusuk ke jantung gitu lho. Apalagi waktu saya lagi demen-demen lagu yang beatnya keras, soundnya dia dapat… semuanya deh!! pas banget buat saya. :) Kalau Edy Kemput, not dia yang mainin aneh-aneh deh.

Apakah Anda cukup senang dgn perkembangan musik saat ini?
Saya rasa, kalau seru sih lebih seru dulu yah? Sekarang tuh mungkin orang lebih nyantai mainnya, lebih simple.

Kira-kira di zaman apa itu yang Anda maksud seru?
Zamannya Hard Rock, waktu itu orang lebih usaha mau jadi pemain band… gimana dulu baru bisa :) Dibandingkan dengan dulu itu, tantangannya lebih berat. Kalau yang sekarang itu lebih instant, lebih cepat naik lebih cepat hilang…

Menurut Anda permainan Anda lebih terpengaruh gitaris mana? Kalau kami denger dari lagu yang ada di album Gitar Klinik sepertinya Anda sangat terpengaruh dgn permainan Joe Satriani?
Iya sih, saya suka banget sama dia! Juga Michael Lee Firkins, seperti di album Gitar Klinik itu saya ada main slide cuman tidak menggunakan slide tetapi tremolo.

Bagaimana rasa Anda ketika Anda bermain bersama Eet dan Ian Antono?
Waktu itu saya sempat bangga, saya kirain Ali Akbar mengajak saya itu hanya bercanda-canda saja. Ternyata jadi, saya sempat panik juga :) Pembuatan musik untuk acara itu malah dibebanin ke saya, akhirnya saya buatin juga. :) Mas Eet sempat mengubah chord progresi yang saya buat ketika itu, berhubung chord yang saya buatin itu kurang enak buat solo dia! :)

Mengenai sound yang gunakan ketika pertama kali rekaman dengan Slank, apakah Anda menemukan kesulitan? mengingat sound gitar selalu beda antara main live dgn rekaman?
Kebetulan studio yang kami gunakan itu komplit sekali, mereka punya satu efek namanya Rocktron yang simulasinya jika dimasukin ke mixer, bunyinya seperti ditodong dari mic. Waktu itu gitar yang saya pakai juga dari studio tersebut, saya sendiri malah tidak bawa gitar.

Kira-kira berapa lama yang Anda butuhkan untuk mendapatkan sound yang Anda inginkan ketika rekaman pertama slank itu? Apakah sampai berhari-hari?
Tidak sampai berhari-hari, kebetulan Rocktron itu simple dan mudah sekali digunakan.

Mengingat toko musik di Indonesia tidak menjual semua produk yang ada. Apakah untuk mencari perlengkapan yang Anda butuhkan, Anda harus mengunjungi semua toko musik yang ada? Misalnya cari sound effect atau amplifier?
Tidak, saya hanya masuk 1 toko, begitu saya test ok, jadi deh!

Perlengkapan musik apa yang sedang Anda gunakan saat ini?
Untuk amplifier saya pakai Laney, untuk effect: Marshall, untuk gitar memang dari dulu saya cocoknya pakai Ibanez dan saya memang diendorse oleh BNG (Distributor Ibanez untuk Indonesia).

Untuk amplifier Laney, apakah memang sesuai dengan Anda atau hanya karena Anda diendorse oleh BNG?
Kebetulan sound yang saya inginkan itu, bisa saya temukan di amplifier Laney tsb.

Menurut Anda studio di Indonesia yang benar-benar bagus itu ada di mana?
Menurut saya yang bagus itu cuman studio baru Aquarius, menurut saya itu udah bagus banget, pantes menjadi idaman semua orang Indonesia. Kebetulan saya juga rekaman di situ.

Kami denger Anda pernah mengisi lagu Nicky Astria dan Deddy Dorres. Apakah dari produser meminta Anda harus bermain sesuai dengan trend atau diberi kebebasan sepenuhnya?
Mereka kasih saya musiknya, saya biasanya beri mereka pilihan. Kecuali saya bikin solo album.

Sebagai seorang player, apakah pernah merasa dunia Internet itu membantu kegiatan Anda?
Tentu saja, kadang-kadang saya suka browsing ke website Joe Satriani (satriani.com), saya ingin lihat dia pakai perlengkapan apa saja. Kebetulan dia juga ada album dengan judul “Strange Beautiful Music”, album favorit Joe Satriani saya adalah album lamanya: “Surfing With The Alien”.

Apakah Anda sudah berkeluarga?
Tentu saja sudah. Kebetulan istri saya itu penyanyi :)

Apakah Anda mempunyai kerutinan latihan setiap hari?
Tentu saja, saya hampir setiap hari mengarang lagu dengan berbagai gaya musik. Kadang-kadang saya sempetin juga fingering untuk melemaskan jari, minimal 2-3 jam per hari deh.

Untuk proses pembuatan lagu apakah Anda juga menggunakan computer/MIDI seperti halnya gitaris modern lainnya?
Saya memang setiap harinya bermain dengan computer… untuk perekaman dan editing saya menggunakan software Protoors.

Bagaimana kebebasan setiap personil BIP dalam menciptakan lagu?
Sebebas-bebasnya, asal lagu yang tersebut enak saja. That’s OK.

Sejauh ini Anda pernah manggung di manca negara? Dan bagaimana respon mereka?
Pernah, di Malaysia. Respon mereka asyik deh… ada beberapa yang sudah kenal dan ada beberapa dari mereka yang memang mengikuti Slank. Waktu itu kami memang sedang mempromosikan album BIP.

Ok, terima kasih atas wawancaranya, Pay! Thanks a lot! :)
Ok, sama-sama! :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ANDRA ( DEWA 19 )


Andra Junaidi dilahirkan sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil per-
nikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah pada tanggal 17 Juni 1972.
Andra mengaku terlambat kenal musik, karena nanti SMP lewat ekskul musik
lah baru ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seo-
rang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya dan setelah melihat teman-
nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permai-
nannya berkembang sangat pesat.

Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin.

Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus me- milih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan
desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap
mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi-
tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.

Andra yang termasuk 'Nice Boy' karena tidak merokok, minum minuman keras, atau kecanduan obat berasumsi bahwa Dewa 19 tidak bisa dikatakan band yang terbaik di Indonesia. Masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, tuturnya. Memang sifat rendah hati dan patientnya ini membuat ia disenangi banyak orang. (mungkin juga ini yang membuat Lia kepincut.. :))

Band Legenda Favorit : Led Zeppelin, The Police, Duran Duran, U2, Rush
Band Sekarang Favorit : Simak Dialog, Garbage, Weezer
Keyboardis Favorit : Indra Lesmana
Gitaris Favorit : Dave Navarro, Scott Henderson, Pat Metheny
Bassis Favorit : Flea, Jeff Berlin
Drummer Favorit : Jeff Porcaro, Abe Laboriel
Vokalis Cewek Favorit : Alanis Morisette
Vokalis Cowok Favorit : Bono, B Corean
Film Favorit : Toy Story, Heat, The Hand That Rock The Craddle
Serial TV Favorit : Coach, Bart Simpsons, X-Files
Aktor/Aktris Favorit : Robert De Niro, Joe Pesci, Tsui Hark
Model Favorit : Nadya Hutagalung, Cara Croft
Tempat Santai Favorit : PI Mall, Kamar, Bioskop
Mobil Gacoan : Opel Blazer

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HIDE( X- JAPAN )



Nama Asli: Hideto Matsumoto
Tempat/Tgl Lahir: Kanagawa, Yokohama / 13 Desember 1964
Gaya Permainan: Hard Rock
Group Band: X-Japan, Saver Tiger
Pengaruh musikal: Kiss, Bow Wow
Gitar Yang Digunakan: Fernandes MG-120X,ESP
Ampli : Marshall



Ia mulai mengenal musik keras saat berusia 15 tahun ketika salah satu temannya memperkenalkan musik dari grup rock seperti Kiss dan BowWow. Sejak saat itu, Hide begitu tertarik dengan karakter band yang memiliki penampilan visual yang nyentrik dan stylish. Jepang pada waktu itu sedang dilanda demam musik pop dari artis luar seperti Michael Jackson. Rock menjadi musik yang termasuk underground. Keinginannya menjadi pemain band mulai tumbuh dan ia berniat ingin memiliki band sendiri dengan mulai mempelajari gitar. Setahun kemudian, ia mendapatkan gitar elektrik pertamanya Gibson Les Paul Deluxe.

Band pertama pun dibentuk bersama teman-teman sebayanya dengan nama Saver Tiger. Band tersebut berkarakter musik seperti Kiss dan Hide berposisi sebagai lead gitaris dan penulis lagu-lagunya. Kemudian bersama bandnya mulai tampil di beberapa bar. Dengan cepat bandnya menjadi salah satu grup yang populer di Yokosuka. Namun setelah mengalami pergantian formasi sebanyak 8 kali akhirnya pada tahun 1987 band tersebut dihentikan.

Tak lama setelah menghentikan bandnya, Hide kemudian menerima telpon dari seseorang bernama Yoshiki yang memiliki band bernama X. Yoshiki sedang membutuhkan gitaris, dan prestasi Hide ditingkat lokal membuat Yoshiki tertarik untuk merekrutnya. Ia pun setuju meski tak akan pernah menyangka bahwa band ini kelak akan merubah seluruh jalan hidupnya. Pada Januari 1987, Hide secara resmi bergabung dengan X. Personel X saat itu adalah Yoshiki (drum & piano), Toshi (vocal), Taiji (bass), Pata (gitar) dan Hide (lead gitar). Ia menggagas konsep Visual Shock atau penampilan yang super nyentrik pada band barunya tersebut.

Album debut perdana Vanishing Love direlease tahun 1988 dengan mengandalkan hits Kurenai lansung menggebrak. Setahun berikutnya album Blue Blood yang menjagokan 3 hits : X,Week End, dan satu lagu slow Endless Rain. Lagu keras dengan dipadukan dengan warna symphony dan penampilan yang nyentrik membuat band ini makin bersinar. Tahun 1991 X menelurkan album Jealousy yang mengandalkan 2 hits Silent Jealousy dan Say Anything. Secara perlahan band ini mulai meruntuhan dominasi musik pop, apalagi saat itu dunia musik sedang dilanda demam Guns N' Roses yang cukup berpengaruh juga untuk merubah paradigma masyarakat Jepang terhadap jenis musik ini.

Hide pun mulai dijagokan sebagai icon musik rock Jepang saat itu dan mempelopori sebutan khusus untuk musik mereka dengan nama J-Rock. Berbeda dengan band Loudness yang merupakan band hard rock dari Jepang juga namun warna musiknya lebih ke barat-baratan, permainan gitar dan warna musik Hyde memiliki warna tersendiri yang banyak mengilhami band-band J-Rocks berikutnya. Tahun 1994 Hide meluncurkan album solonya hide Your Face dan dilanjutkan dengan album Psyence. Ia menghasilkan karya-karya seperti Misery, Beauty & Stupid, HI-Ho/Good Bye dan MIX LEMONed JELLY.

Tahun 1996, Hide kembali masuk ke studio rekaman bersama X yang telah berubah nama menjadi X-Japan dikarenakan ada band di Amerika yang juga memiliki nama X. Album barunya diberi nama Dahlia. Banyak pengamat musik menilai album ini adalah album masterpiece X-Japan dikarenakan dari 10 lagu, setidaknya 8 lagunya merupakan jagoan semua. Lagu-lagu tersebut seperti Dahlia, Scars, Longing (Togireta Melody), Rusty Nail, Crucify My Love, Tears, Drain, dan Forever Love. Album itu makin memperkokoh nama X-Japan sebagai band rock nomor satu di Jepang dan berakibat semakin meluasnya ketenaran X-Japan sampai ke negara-negara lain seperti Korea, Hong Kong, Cina, dan Taiwan.

Satu tahun kemudian, dikarenakan sang vocalis Toshi ingin bersolo karir, terjadilah perpecahan pada X-Japan sehingga mereka akhirnya menyatakan bubar. Namun tuntutan para fans-fans fanatiknya yang ingin melihat sekali lagi penampilan X-Japan membuat Yoshiki dan Hide sepakat untuk menggelar X-Japan Last Live. Konser yang diadakan tanggal 31 Desember 1997 ini dipadati oleh puluhan ribu penonton. Sebuah konser yang sangat spektakuler dengan tata cahaya yang super brilian, dan desain panggung yang luar biasa dan konsep yang apik menjadikan konser tersebut sebagai salah satu konser terbaik sepanjang sejarah musik Jepang. Setelah konser berakhir, praktis tak ada lagi penampilan X-Japan.

Setelah X-Japan bubar, Hide melanjutkan proyek solonya. Ia merelease album Rocket Dive. Ia juga sempat bekerjasama dengan band asal Amerika, Zilch. 27 April 1998 ia kembali ke Jepang setelah sebelumnya sempat tinggal di L. A. selama beberapa waktu untuk beberapa proyeknya. Tanggal 1 Mei, setelah merayakan promo singlenya di Fuji TV, ia mabuk dan pulang ke Tokyo. Namun keesokan harinya ia ditemukan telah tewas. Dunia musik Jepang sangat terguncang mengingat yang tewas adalah seorang pelopor J-Rocks sejati. Upacara kematian Hide digelar di Kuil Honganji. Upacara itu dipadati lebih dari 50.000 J-Rockers (fans J-Rocks) diluar kuil dan membentuk barisan sepanjang lebih dari 1 km sedangkan 12.000 lainnya didalam lingkungan kuil.

Beberapa bulan kemudian, Yoshiki menggelar konser penghormatan kepada Hide. Acara itu juga dihadiri oleh Kiss, Slash, Marylin Manson dan band-band yang ia orbitkan (kelak juga merajai panggung musik J-Rocks), Glay, dan Luna Sea. Tak lupa pula Toshi dan Yoshiki yang merupakan rekan Hide semasa di X-Japan melantunkan 2 buah lagu, Forever Love dan Tears. Puluhan ribu orang menangisi kepergian Hide sang pionir musik-musik J-Rocks. Ia lah yang mempopulerkan Visual Kei ala J-Rocks dan Visual Shock yang kini dianut oleh semua artis-artis J-Rocks. Bahkan kini di Yokohama dibangun museum Hide yang didalamnya disimpan memorabilia Hide seperti gitar, kostum, CD, mobil, dsb.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips memilih atau membeli efek gitar


Pada dasarnya efek gitar dibagi menjadi dua macam:

  1. analog: efek manual yang biasanya terdiri dari beberapa efek dirangkai secara paralel. Terdiri dari overdrive, chorus, metal zone, flanger, wah pedal, equalizer, acoustic simulator, super octave+custom pedal lainnya.

  2. digital: efek yang sudah built in menjadi satu tone bank-nya. jadi efek-efeknya tinggal milih saja. Tidak usah merangkai satu-satu lagi.


Untuk efek gitar, hal-hal yang musti diperhatikan adalah:



  1. harga: bandingkan dulu harganya, biasanya lebih mahal dari digital
    kualitas suara: sangat penting, karena factor yang menentukan sekali dalam membentuk nada

  2. jumlah tone (tone bank): semakin lebih banyak, semakin variatif
    kapasitas catu daya: baterai/adaptor: hemat daya atau tidak, ketika sering dipakai bepergian

  3. mobilitas: cari yang ringan, mudah dibawa kemana-mana

  4. konektivitas: konektivitas dengan peralatan lain, komputer misalnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Belajar Memainkan Melodi pada Gitar

Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan gitar, dari kita bisa bermain solo sampai grup atau duet.Di dalam permainan gitar banyak variasi-variasi permainan, salah satunya adalah memainkan melodi.Memainkan melodi ini belum semua orang bisa dengan lancar, termasuk saya sendiri.Mari kita belajar bersama bagaimana sih agar kita dapat memainkan melodi dengan gitar.Ini ada beberapa tips dan trik yang cukup mudah untuk dipraktekan, antara lain:

1.Yang pertama kalian harus belajar banyak dari orang lain yang kemampuannya di atas kalian, dengan cara observatif dan mempraktikannya dirumah dengan intensif;

2.Banyaklah sharing dengan orang-orang yang berwawasan luas tentang musik khususnya gitar, dan minta tolong kepada dia supaya mau mengajarkannya kepada anda;

3.Untuk para otodidak banyaklah beli-beli buku tentang musik, kalau saya boleh saran beli buku yang mengulas tentang scale dan arpegio pelajarilah dengan dinamis, serta intensif sampai kamu benar-benar hafal dan menguasainya;

4.Kamu-kamu juga harus sering dengerin musik yang banyak instrumennya kayak Dream theater, Paul gilbert, Joe Satriani, Steve Vai. Kalau perlu ulik tuh lagu, itu juga melatih feeling kamu supaya kamu lebih bisa berimprovisasi dengan baik;

5.Latihan minimal 3-4 jam/hari, latih terus jari-jemari kamu hingga keempat jarimu harmonis;
Senam jari harus sering dilakukan, biar jari-jari kamu tidak kaku, lakukan setiap pagi selama 30 menit saja;

6.Yang paling penting kamu harus bisa menguasai picking dan sweeping, karena teknik ini merupakan yang paling penting dari suatu melody, kalau kamu sudah lancar kedua teknik ini, kesananya bakalan lebih gampang. Soalnya saya juga belum sepenuhnya menguasai, karena tidak ada waktu buat latihan seharian, coz saya orang sibuk, jadi ini bakalan sangat sulit sekali, hahahahaha, sebenere seh ngga bisa, alasan aja sibuknya tuh;

7.Pilihlah pick yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, supaya picking yang kamu hasilkan bisa lebih bersih;

8.Coba anda bikin lagu sendiri dengan membuat instrumennya lebih berbobot, supaya daya improvisasi, feeling, dan inspirasi anda meningkat.

Selamat mencoba, semoga sukses dengan hasil yang diharapkan bahkan bisa lebih.Aminnn

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TIPS MERAWAT GITAR

Bersih Senarku
Setelah bermain, senar gitar anda akan terkena keringat, kotoran, dan lain lain. Apabila tidak dibersihkan, inilah yang akan menimbulkan karat, dan karat inilah yang akan mengkikis habis fret anda. Senar bisa dibersihkan dengan cara dilap dengan bahan kaos, bila perlu dibasahi dengan cairan string cleaner. Bersihkan seluruh bagian senar (permukaan atas & bawah).
Rumah Gitarku
Pastikan gitar anda mempunyai "rumah" untuk melindunginya dari udara kotor diluar, dan dari benturan, Baik softcase maupun hardcase. Softcase lebih ringan dan mudah untuk dibawa kemana mana, sedangkan hardcase melindungi total dari benturan. tergantung pilihan anda. Selalu simpan gitar anda dalam case apabila tidak dimainkan.
Gitarku Mandi
Seperti kita, gitar juga perlu mandi. Bukan berarti dibawa ke kamar mandi lalu disiram, cukup di'lap saja dengan bahan kaos, baik body, neck, apalagi bagian pickup dibawah senar yang pastinya susah dibersihkan debunya (untuk ini bisa gunakan kuas cat), pokoknya sampai kinclong lagi. Bila perlu, gunakan cairan guitar polish.
Mengganti Senar
Jika senar anda sudah berkarat, ganti! jika tidak, bukan hanya tidak enak dimainkan, tapi warna suaranya juga menjadi nggak karuan, dan merusak fret gitar.. belum lagi jari sakit euy! Biasakan untuk mengganti senar gitar anda satu set, sekaligus 6! hal ini untuk mencegah belangnya warna suara antara senar baru dan senar lama. Jadi bila senar anda sudah lama dan putus salah satunya, disarankan untuk mengganti semuanya. Memang jadi mengeluarkan duit lebih.. no pain, no gain! Bersihkan Fretboard Fretboard, adalah tempat bersarangnya daki daki dan keringat hasil olahan badan yang disalurkan dan dikeluarkan lewat jari jari yang menekan senar. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa manjadi kerak. Jadi setiap anda mengganti senar, sekalian dong bersihkan fretboardnya. Caranya pertama adalah kotoran tersebut harus dikerok menggunakan benda tumpul, yang paling mudah didapat tentu saja pick gitar. Lalu setelah bersih, dilap lagi dengan bahan kaos.
Ke Dokter
Jika gitar anda sakit, segera bawa ke dokter terdekat! benahi ketidakberesan gitar anda.. Jangan Dibanting
Seperti yang kita ketahui, benda ini tidak murah harganya.. jadi kalau lagi marah, banting yang lain saja, misalnya vas bunga, gelas, piring, atau lainnya.. Kadang kadang terjadi anomali dimana saat dipanggung, orang orang sering membanting gitar, bahkan membakarnya! Hal ini masih diteliti oleh ilmuwan sampai sekarang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Memilih Gitar


Gitar banyak modelnya, tetapi dari semuanya intinya cuma dibagi dalam dua jenis, yaitu model strat dan heles. Model strat contohnya seperti fender, ibanez. Model heles contohnya seperti gibson & telecaster ( bisa dibilang semi heles ). Dari dua model betuk gitar menghasilkan karakter dasar yg beda, model strat karakternya garang & model heles karakternya bulet. Sebelum milih gitar sebaiknya jangan liat dari bentuk fisik gitarnya, tp lebih baik ngerti dulu apa karakter dasar yg nantinya akan dihasilkan. Sebagai contoh gitar PRS, dilihat sekilas bentuknya strat, tp sebenernya kontur body yg cembung mempengaruhi sound yg dihasilkan, makanya PRS karakter dasarnya tetep aja bulet meskipun sedikit garang.
Sound gitar yg dihasilkan tergantung dari :
1. Kualitas dan bahan dasar kayu : Alder, basswood, mahogany, maple & rosewood. Itu kualitas standar & bagus untuk gitar.
2. Bahan dasar kayu untuk Neck dan model neck. Bentuk biasa atau neck thru body
3. Fingerboard. Pakai yang rosewood atau maple, rosewood akan menghasilkan sound yang lebih warm dan maple menghasilkan sound yang lebih bright
4. Bentuk & model body
5. Pickups. Banyak modelnya & tiap model karakter soundnya juga beda.
6. Ukuran strings yg dipakai. Ukuran standar 0.10 bagus untuk rock/hard/slowrock/metal etc.
7. Ketebalan pick. Jgn pake yg tipis pengaruhnya di artikulasi power sound gitar. Disarankan pakai pick yg 3 mm stab.
Mungkin yg nomor 7 banyak yang tidak menyadari, tetapi memang begitu kenyataan di lapangan. Be wise untuk memilih gitar, apalagi bakalan dijadikan senjata andalan. Layak dicurigai disaat ke guitar shop liat gitar bagus warna warni, tp hati2 cat ataupun cover yg tebal di body gitar biasanya untuk menutupi kelemahan body gitar, contohnya bahan kayu yg dipakai soalnya sekarang banyak gitar yang dijual bukan yang asli bikinan dari merk tetapi sudah versi bajakan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tips Cara Belajar Bermain Gitar dan Bass Bagi Pemula dari Dasar/Basic Plus Stem Gitar

Mempunyai hobi musik tidak lengkap rasanya kalau belum bisa memainkan alat musik seperti gitar yang terkenal yang dapat dijadikan teman pengiring semua jenis lagu yang ada di seluruh dunia dan akherat. Belajar bermain gitar awalnya memang sulit dan terkadang membuat stres orang yang mempelajarinya.
Untuk belajar bass sebaiknya anda belajar gitar terlebih dahulu, karea orang yang dapat bermain gitar otomatis bisa bermain bass, namun jika anda bisa bermain bass tidak otomatis bisa gitar. Kunci dan nada pada bass gitar tidak jauh berbeda pada gitar, sehingga ada baiknya jika anda belajar kunci dasar gitar dahulu. Selain itu anda bisa menghemat uang, karena tidak perlu membeli bass, tetapi cukup gitar kopong yang murah saja sudah cukup.
Untuk bermain gitar anda harus siap merasa agak sakit pada ujung jari kiri anda, karena akan digunakan untuk menekan senar untuk membuat formasi kunci gitar. Terkadang harus membuat ujung jari kita menjadi kapalan maupun melendung baik jari di tangan kiri maupun kanan. Untuk mendapatkan sesuatu anda memang harus mengorbankan sesuatu, itu adalah hukum kimia dan ekonomi yang wajar dan normal.
Jika anda berencana untuk kursus sebaiknya anda jangan ikut kursus sebelum menguasai tehnik dasar tempo lagu, kunci dasar gitar dan kocokan gonjreng pada gitar. Jika anda belum menguasai hal itu anda hanya akan memperlama masa kursus anda yang akan menghabiskan uang.
Untuk menghemat biaya anda bisa belajar pada teman, saudara atau tetangga yang anda kenal baik dan bisa barmain gitar. Jika tidak ada yang bisa bermain gitar maka anda harus belajar otodidak alias belajar sendiri.
Yang diperlukan untuk belajar gitar dasar sendirian :- Gitar apa saja boleh kopong dan boleh lisrik- Buku atau majalah lagu-lagu yang ada kunci gitarnya beserta petunjuk kunci gitar- Kaset, CD atau MP3 lagu yang ada di buku lagu- Kemampuan stem atau menyetem gitar
Untuk memulai latihan anda harus menyetem gitar anda terlebih dahulu agar suara 6 senar gitar bisa harmonis dan tepat. Jika tidak distem maka anda tidak akan bisa belajar, karena suaranya tidak mungkin pas. Untuk stem gitar anda bisa minta tolong orang lain atau stem sendiri dengan insting. Untuk masalah stem gitar anda bisa mencari buku panduan bermain gitar di toko buku.
Jika anda mau stem sendiri, maka caranya adalah dengan menyamakan fret ke 5 suatu senar dengan satu senar setingkat di bawahnya pada fret 0. Kecuali pada senar ketiga dari bawah yang barus distem pada fret ke 4 dengan fret 0 di senar kedua dari bawah. Anda harus menggunakan filing anda apakah suara suatu fret dengan fret di bawahnya sudah sama suaranya. Jika tidak sama putar-putar pengendali tegangan senar pada ujung gitar sampai pas.
Jika sudah OK, maka selanjutnya anda tinggal mencoba gonjreng pada kunci standar sampai jari anda anda terbiasa dengan posisi masing-masing kunci. Kemudian coba buka buku lagu-lagu yang ada kunci gitarnya, lalu coba ikuti perubahan dari kunci ke kunci dengan tempo yang sesuai dengan aslinya sebisa mungkin berdasarkan filing anda.
Jika sudah bisa maka anda bisa mencoba bermain bareng dengan suara kaset atau lagu yang sebenarnya. Namun syaratnya adalah steman pada gitar anda sesuai dengan steman yang ada di kaset dan kunci lagu yang ada di buku atau majalah juga benar sesuai dengan yang di kaset dan gitar anda.
Jika anda sudah agak lancar anda bisa melanjutkan ke kursus atau inovasi sendiri belajar hal-hal lainnya dari buku mapun kenalan anda. Jika sudah menguasai anda bisa membentuk grup band anda sendiri bersama orang lain yang bisa memainkan alat musik lainnya. Selamat belajar dan semoga berhasil :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS